Abstract The aim of this article is to point out the function of philosophy of science as a foundation to develop accounting theory. Historically, there are some philosophy branches developed. Nowadays, one of the philosophy branches that often used to develop accounting theory is philosophy of science.
Buku Pengantar Filsafat Ilmu Pdf Download 87c6bb4a5b [. Materi-materi yang berhubungan dengan permasalahan melalui literatur buku-buku yang. FILSAFAT ILMU: Sebuah Pengantar. Download (1) GUI.- Ilmu Hukum Filsafat Hukum perenungan,. (Sarjana Diktat) baca juga referensi dari buku dan sumber.Back to TopDownload Buku Filsafat Kritis.
Philosophy of science is often used by accounting experts to build up accounting theory. The development of accounting theory and accounting thought is overly influenced by the basic assumption that the experts normally use.
Just as four paradigms of social reality: Functionalist, Interpretative, Radical Humanist and Structuralist. The classification of these thoughts is based on the research and practice accounting which are in progress.
This ism is called contemporary accounting backers. In philosophy of science, a theory is constructed by using a positive preposition and a hypothesis.
It starts with an observation and then via induction process, it brings out a positive preposition. Afterwards, a positive preposition and an apriori assumption process a deduction so that bring out hypothesis preposition. The next step is examine the hypothesis in order to produce a theory which can be applied as a foundation to make rules, procedures, methods in carrying out practice accounting.
Chambers, F.J. 1977, “ Current Value Accounting-CoCoA or REPCO” The Singapore Accountant. Davis,S.W., K. Morgan, 1982, The Images Thet have shaped Accounting theory, Accounting, Organization and Society pp 307-318.
Efferin Sujoko, Darmadji Hadi, Tan Yulianti, 2004, Metode Penelitian untuk Akuntansi: Sebuah Pendekatan Praktis, Bayumedia Publishing, Malang, Jatim. Feyerabend, Paul. K., 1985, “Essays in Accounting”. American Accounting associeation, Vol. 1 Gaffikin, M.J.R., 1989, Accounting Methodology and the work of R.J. Chambers, New York: Garland publishing company. Gie Liang The, 2004, Pengantar Filsafat Ilmu, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Hadi Kumala, 1999, Aktualisasi Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Dan Arah Pengembangan Ilmu Akuntansi, JAAI Volume 3, No. 1 Kuhn, Thomas S., 1977, The Structure of Scientific Revolution” Second Edition,University of Chicago Press. Lakatos, Imre.1970 “Falsification and Methodology of Scientific Research Programms”.In Lakatos and Musgrav. Laudan, Larry, 1977. “Progress and Its Problems: Towards a Theory of Scientific Growth”, University California Press. Lasiyo, 2007. Filsafat Ilmu Pengetahuan, Handout Kuliah Filsafat Ilmu.
Program Pascasarjana Universitas Airlangga , 2007. Dasar-Dasar Pengetahuan. Handout Kuliah Filsafat Ilmu. Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Mantra Ida Bagoes, 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial, Pustaka Pelajar.
Morgan, G., 1980, Paradigma Metaphors and Puzzle Solving in Organization Theory, Administrative Science Quarterly. Popper, Karl R, 1983, Realism and the aim of science, Rowman and Littlefield, New Jersey. Suriasumantri Jujun S., 2001. Filsafat ilmu Sesuai Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Watts, Ross L. And Zimmerman, Jerold L., 1986. Positive Accounting Theory, New Jersey: Printice Hall Article Metrics Abstract view: 977 times PDF: 1124 times.
Author by: Negeri Unggun Tribute to Banksy Language: en Publisher by: Bukupedia Format Available: PDF, ePub, Mobi Total Read: 17 Total Download: 430 File Size: 46,9 Mb Description: MUHAMMAD, 'alaihi'sh-shalatu wassalam Dengan nama yang begitu mulia, jutaan bibir setiap hari mengucapkannya, jutaan jantung setiap saat berdenyut, berulang kali. Bibir dan jantung yang bergerak dan berdenyut sejak seribu tiga ratus limapuluh tahun. Dengan nama yang begitu mulia, berjuta bibir akan terus mengucapkan, berjuta jantung akan terus berdenyut, sampai akhir zaman Pada setiap hari di kala fajar menyingsing, lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai nampak hendak menghalau kegelapan malam, ketika itu seorang muazzin bangkit, berseru kepada setiap makhluk insani, bahwa bangun bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka bersujud kepada Allah, membaca selawat buat Rasulullah.
Seruan ini disambut oleh ribuan, oleh jutaan umat manusia dari segenap penjuru bumi, menyemarakkannya dengan salat menyambut pahala dan rahmat Allah bersamaan dengan terbitnya hari baru. Dan bila hari siang, mataharipun berangkat pulang, kini muazzin bangkit menyerukan orang bersembahyang lohor, lalu salat asar, magrib, isya. Pada setiap kali dalam sembahyang ini mereka menyebut Muhammad, hamba Allah, Nabi dan RasulNya itu, dengan penuh permohonan, penuh kerendahan hati dan syahdu. Dan selama mereka dalam rangkaian sembahyang lima waktu itu, bergetar jantung mereka menyebut asma Allah dan menyebut nama Rasulullah.
Begitulah mereka, dan akan begitu mereka, setelah Allah memperlihatkan agama yang sebenarnya ini dan melimpahkan nikmatNya kepada seluruh umat manusia. Lingkungan Kekuasaan Islam Yang Pertama Tidak banyak waktu yang diperlukan Muhammad dalam menyampaikan ajaran agama, dalam menyebarkan panjinya ke penjuru dunia. Sebelum wafatnya, Allah telah menyempurnakan agama ini bagi kaum Muslimin. Dalam pada itu iapun telah meletakkan landasan penyebaran agama itu: dikirimnya misi kepada Kisra1, kepada Heraklius dan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa lain supaya mereka sudi menerima Islam. Tak sampai seratus limapuluh tahun sesudah itu, bendera Islampun sudah berkibar sampai ke Andalusia di Eropa sebelah barat, ke India, Turkestan, sampai ke Tiongkok di Asia Timur, juga telah sampai ke Syam (meliputi Suria, Libanon, Yordania dan Palestina sekarang), Irak, Persia dan Afganistan, yang semuanya sudah menerima Islam.
Selanjutnya negeri-negeri Arab dan kerajaan Arab, sampai ke Mesir, Cyrenaica, Tunisia, Aljazair, Marokko, -sekitar Eropa dan Afrika- telah dicapai oleh misi Muhammad 'alaihissalam. Dan sejak waktu itu sampai masa kita sekarang ini panji-panji Islam tetap berkibar di semua daerah itu, kecuali Spanyol yang kemudian diserang oleh Kristen dan penduduknya disiksa dengan bermacam-macam cara kekerasan.
Tidak tahan lagi mereka hidup. Ada di antara mereka yang kembali ke Afrika, ada pula yang karena takut dan ancaman, berbalik agama berpindah dari agama asalnya kepada agama kaum tiran yang menyiksanya. Hanya saja apa yang telah diderita Islam di Andalusia sebelah barat Eropa itu ada juga gantinya tatkala kaum Usmani (Turki) memasukkan dan memperkuat agama Muhammad di Konstantinopel. Dari sanalah ajaran Islam itu kemudian menyebar ke Balkan, dan memercik pula sinarnya sampai ke Rusia dan Polandia sehingga berkibarnya panji-panji Islam itu berlipat ganda luasnya daripada yang di Spanyol. Sejak dari semula Islam tersebar hingga masa kita sekarang ini memang belum ada agamaagama lain yang dapat mengalahkannya. Dan kalaupun ada di antara umat Islam yang ditaklukkan, itu hanya karena adanya berbagai macam kekerasan, kekejaman dan despotisma, yang sebenarnya malah menambah kekuatan iman mereka kepada Allah, kepada hukum Islam, dengan memohonkan rahmat dan ampunan daripadaNya.